11/23/2017

TUGAS 2 Analisis Kinerja SIstem - Tools Lain Dalam Melakukan Audit

Contoh Tools Dalam Melakukan Audit

ACL (Audit Command Language)
Merupakan perangkat lunak dalam pelaksanaan audit yang di design khusus untuk melakukan analisa data elektronik suatu perusahaan dan membantu menyiapkan laporan audit secara mudah dan interaktif. ACL dapat digunakan untuk user biasa atau yang sudah ahli.

NMap (Network Mapper)
NMap bersifat open source yang digunakan untuk audit dalam hal keamanan. Sistem dan administrator menggunakan perangkat lunak ini sebagai persediaan jaringan, mengelola jadwal layanan untuk upgrade, jenis firewall apa yang sedang digunakan, dan lain-lain. NMap berjalan pada semua sistem operasi dan paket biner seperti Linux, serta dapat melakukan transfer data secara fleksibel.

Nipper
Nipper merupakan audit automation software yang dapat dipergunakan untuk mengaudit dan mem-benchmark konfigurasi sebuah router. Nipper (Jaringan Infrastruktur Parser) adalah alat berbasis open source untuk membantu profesional TI dalam mengaudit, konfigurasi dan mengelola jaringan komputer dan perangkat jaringan infrastruktur.

Picalo
Picalo adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk melakukan analisa data yang dihasilkan dari berbagai sumber. Picalo dikemas dengan GUI (Graphis User Interface) yang mudah digunakan, dan dapat berjalan di berbagai sistem operasi.

Note : Saya hanya menyampaikan beberapa tools saja dan sebenarnya masih banyak tools pada audit. Bersumber dari adjiyudhas.wordpress.com.

TUGAS 1 Analisis Kinerja Sistem - COBIT

COBIT (Control Objective for Information and related Technology)

          COBIT adalah merupakan kerangka panduan tata kelola TI dan atau bisa juga disebut sebagai toolset pendukung yang bisa digunakan untuk menjembatani gap antara kebutuhan dan bagaimana teknis pelaksanaan pemenuhan kebutuhan tersebut dalam suatu organisasi. COBIT memungkinkan pengembangan kebijakan yang jelas dan sangat baik digunakan untuk IT kontrol seluruh organisasi, membantu meningkatkan kualitas dan nilai serta menyederhanakan pelaksanaan alur proses sebuah organisasi dari sisi penerapan IT. Cobit berorientasi proses, dimana secara praktis Cobit dijadikan suatu standar panduan untuk membantu mengelola suatu organisasi mencapai tujuannya dengan memanfaatkan IT. Cobit memberikan panduan kerangka kerja yang bisa mengen dalikan semua kegiatan organisasi secara detail dan jelas sehingga dapat  membantu memudahkan pengambilan keputusan di level top dalam organisasi. COBIT digunakan secara umum oleh mereka yang memiliki tanggung jawab utama dalam alur proses organisasi, mereka yang organisasinya sangat bergantung pada kualitas, kehandalan dan penguasaan teknologi informasi.

COBIT memiliki 4 cakupan domain :
  1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and Organise) Domain ini mencakup strategi dan taktik yang meny angkut identifikasi tentang bagaimana TI dapat memberikan kontribusi terbaik dalam pencapaian tujuan bisnis organisasi sehingga terbentuk sebuah organisasi yang baik dengan infrastruktur teknologi yang baik pula.
  2. Pengadaan dan Implementasi (Acquire and Implement) Untuk mewujudkan strategi TI, solusi TI perlu diidentifikasi, dibangun atau diperoleh dan kemudian diimplementasikan dan diintegrasikan dalam proses bisnis.
  3. Pengantaran dan Dukungan (Deliver and Support) Domain ini berhubungan dengan penyampaian layanan yang diinginkan, yang terdiri dari operasi pada security dan aspek kesinambungan bisnis sampai dengan pengadaan training.
  4. Pengawasan dan Evaluasi (Monitor and Evaluate) Semua proses TI perlu dinilai secara teratur dan berkala bagaimana kualitas dan kesesuaiannya dengan kebutuhan kontrol.
Keempat domain tersebut diatas kemudian dijabarkan menjadi 34 faktor resiko yang harus dievaluasi jika ingin diperoleh suatu kesimpulan mengenai seberapa besar kepedulian manajemen terhadap teknologi informasi, serta bagaimana teknologi informasi dapat memenuhi kebutuhan manajemen akan informasi.

Planning and Organisation (PO)



Acquisition and Implmentation (AI)


Delivery and Support



Monitoring (M)
dalam prakteknya tidak mesti menggunakan 34 proses tersebut karena proses - proses tersebut menyesuaikan dengan kondisi organisasi.

SKALA MATURITY DARI FRAMEWORK COBIT

          Maturity model adalah suatu metode untuk mengukur level pengembangan manajemen proses, yang berarti adalah mengukur sejauh mana kapabilitas manajemen tersebut. Seberapa bagusnya pengembangan atau kapabilitas manajemen tergantung pada tercapainya tujuan - tujuan COBIT yang. Sebagai contoh adalah ada beberapa proses dan sistem kritikal yang membutuhkan manajemen keamanan yang lebih ketat dibanding proses dan sistem lain yang tidak begitu kritikal. Di sisi lain, derajat dan kepuasan pengendalian yang dibutuhkan untuk diaplikasikan pada suatu proses adalah didorong pada selera resikoEnterprise dan kebutuhan kepatuhan yang terapkan.

          Penerapan yang tepat pada tata kelola TI di suatu lingkungan Enterprise, tergantung pada pencapaian tiga aspek maturity (kemampuan, jangkauan dan kontrol). Peningkatan maturity akan mengurangi resiko dan meningkatkan efisiensi, mendorong berkurangnya kesalahan dan meningkatkan kuantitas proses yang dapat diperkirakan kualitasnya dan mendorong efisiensi biaya terkait dengan penggunaan sumber daya TI.

Maturity model dapat digunakan untuk memetakan :
  1. Status pengelolaan TI perusahaan pada saat itu.
  2. Status standart industri dalam bidang TI saat ini (sebagai pembanding)
  3. Status standart internasional dalam bidang TI saat ini (sebagai pembanding)
  4. Strategi pengelolaan TI perusahaan (ekspetasi perusahaan terhadap posisi pengelolaan TI perusahaan)
Tingkat Kemampuan Pengelolaan TI Pada Skala Maturity Dibagi Menjadi 6 Level
  • Level 0 (Non-Existent), perusahaan tidak mnegetahui sama sekali proses teknologi indormasi di perusahaannya.
  • Level 1 (Initial Level), Organisasi pada umumnya tidak menyediakan lingkungan yang stabil untuk membantu suatu produk baru.
  • Level 2 (Repeatable Level), kebijakan untuk mengatur pengembangan suatu proyek dan prosedur dalam mengimplementasikan kebijakan tersebut ditetapkan. Tingkat efektif suatu proses manajemen dalam mengembangankan proyek adalah institutionalized, dengan memungkinkan organisasi untuk mengulangi pengalaman yang berhasil dalam mengembangkan proyek sebelumnya, walaupun terdapat proses tertentu yang tidak sama. Tingkat efektif suatu proses mempunyai karakteristik seperti; practiced, dokumentasi, enforced, trained, measured, dan dapat ditingkatkan. Product requirement dan dokumentasi perancangan selalu dijaga agar dapat mencegah perubahan yang tidak diinginkan.
  • Level 3 (Defined Level), Proses standar dalam pengembangan suatu produk baru didokumentasikan, proses ini didasari pada proses pengembangan produk yang telah diintegrasikan.
  • Level 4 (Managed Level), Organisasi membuat suatu matrik untuk suatu produk, proses dan pengukuran hasil.
  • Level 5 (Optimized Level), Seluruh organisasi difokuskan pada proses peningkatan secara terus menerus.

11/05/2017

Tugas 2 Audit Teknologi Sistem Informasi Semester PTA 2017/2018


1.      Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor apa saja yang menjadi latar belakang pengamanan sumber daya (fisik dan abstrak) yang terdapat pada perangkat-perangkat teknologi informasi yang dimiliki kalangan pribadi!
Pada saat ini, manfaat komputer sudah dirasakan oleh banyak orang. Komputer pada umumnya digunakan untuk membantu aktifitas manusia. Tema virus dan antivirus begitu banyak mewarnai tulisan di era komputer, hal ini terkait dengan tidak pernah surutnya penyebaran virus komputer yang ditujukan bagi pengguna Windows. Antivirus adalah sebuah program komputer yang digunakan untuk memeriksa file-file dengan tujuan mengidentifikasi dan menghapus virus komputer.
Faktor-faktor adanya pengaman Teknologi informasi adalaah :

a.    Software - software bajakan besar kemungkinan mengandung virus dari komputer tempat software tersebut digandakan bila komputer asal tersebut telah terjangkiti virus. Untuk itu pembaca perlu berhati-hati sekali dengan program-program bajakan, terlebih lagi dengan program games.

b.    Flasdisk atau CD juga merupakan media virus memasuki system komputer kita. Baik  Flasdisk atau CD dari badan-badan yang terpercaya ataupun tidak. Bisa jadi karena kecerobohan karyawannya.
Flasdisk atau CD dapat mengandung virus.  Sebab itu discan terlebih dahulu dengan anti virus update terbaru sebelum digunakan.

c.    email-email dari internet, karena tidak tertutup kemungkinan email tersebut memuat script virus atau bahkan mengandung attachment berupa program terinfeksi virus.

d.    Anti Virus, sifat beberapa anti virus yang hanya mengadakan pengujian pada awal byte, tidak melakukan proses self-chek, program virus dapat diuninstall dan  tidak memiliki batas kadaluarsa adalah   potensial digunakan untuk penyebaran virus computer. makanya beow n sis harus rajin-rajin update anti virus.

2. Metode/cara apa saja yang digunakan untuk mengamankan sumber daya (fisik dan abstrak) yang terdapat pada perangkat-perangkat teknologi informasi:
Untuk melindungi komputer dari infeksi virus, anda harus melakukan tindakan perlindungan secara menyeluruh. Tidak cukup mengandalkan keampuhan antivirus, cara mengamankan komputer dari virus, malware, spyware dan berbagai varian lainnya juga membutuhkan ketelitian anda. Virus bisa menyebar melalui jaringan internet atau pun perangkat seperti USB flash disk. Antara lain :

a.       Email merupakan sala satu perantara virus yang paling banyak digunakan. Berikan perhatian lebih pada SPAM email. Jangan membuka spam email dari sumber / pengirim yang tidak jelas. Itulah alasan kenapa penyedia layanan email seperti Gmail, Yahoo mail atau Hotmail menyediakan folder SPAM. Email yang dicurigai dapat merusak komputer karena mengandung virus, malware atau sejenisnya akan masuk ke folder tersebut.

b.      Apabila dalam email yang anda buka terdapat lampiran file (attachments) tidak usah di download jika anda tidak mengenal pengirimnya atau lakukan scan sebelum membuka file tersebut.

c.       Internet menjadi tempat terbesar untuk menyebarkan virus, worm, trojan dan varian lain. Jangan mudah tergiur dengan pop-up iklan yang muncul tiba-tiba dan menyebutkan anda memenangkan suatu hadiah / undian. Tutup pop-up tersebut atau sekalian saja tinggalkan situs web tersebut.

d.      Beberapa program antivirus menyediakan toolbar pencarian khusus seperti AVG Link Scanner, yang dilengkapi kemampuan scan situs web hasil pencarian google. Ini berguna untuk mencegah anda mengunjungi website yang terinfeksi virus.

e.       Lakukan scan terlebih dahulu sebelum anda menyalin (copy) file dari perangkat penyimpanan seperti USB flash disk dan memory card. Gunakan klik kanan kemudian 'Open' untuk melihat isi flash disk, cara ini lebih aman dibandingkan melakukan double click.

f.       Hindari membuka file atau folder mencurigakan yang ada di dalam flash disk. Contohnya file / folder dalam bentuk shortcut.

g.      Install antivirus yang bagus dan lakukan update program secara berkala. Tujuannya adalah supaya antivirus bisa mengenali varian virus baru sehingga ampuh mencegah penyebaran infeksi pada komputer anda.

h.      Pasang juga antivirus lokal indonesia sebagai software pendamping karena antivirus lokal lebih mengenali varian virus buatan orang indonesia.

i.        Jika program antivirus yang anda gunakan tidak memiliki fitur anti-spyware, install software anti-spyware untuk perlindungan lebih maksimal.

j.        Hati-hati jika anda men download file dari situs yang menyediakan file ilegal seperti cracks, serials, warez. Situs web seperti ini umumnya dijadikan tempat penyebaran virus, worm dan trojan.

k.      Pastikan Firewall Dalam Keadaan Aktif

3. Jelaskan tentang kegunaan pentingnya mengupdate sistem operasi dan aplikasi teknologi informasi

a. Stabilitas Sistem Meningkat
Jika komputer anda sering crash, hang ataupun lag mungkin dengan windows update masalah tersebut dapat terselesaikan karena masalah tersebut teratasi dengan update yang anda install.

b. Fungsionalitas Baru
Dengan windows update, Windows anda mungkin akan memiliki Interface baru, aplikasi baru, fungsi baru dan masih banyak lagi. Apalagi jika update tersebut adalah update Service Pack. Seperti hal nya windows 8.1 saya, setelah saya update, ada penambahan fitur & fungsi baru seperti tombol sleep, shutdown dan restart di menu start, tombol exit, minimize di aplikasi metro dan teks secure boot di desktop hilang.

10/05/2017

Tugas 1 Audit Teknologi Sistem Informasi Semester PTA 2017/2018

1. PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Pada zaman modern ini, kehidupan manusia tidak lepas dari peranan teknologi informasi. Peranan teknologi informasi digunakan untuk membantu aktifitas manusia dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. Beberapa penerapan dari teknologi informasi dan komunikasi antara lain dalam perusahaan, dunia bisnis, sektor perbankan, pendidikan, kesehatan, dan pemerintahan.

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan
Dalam dunia pendidikan, teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan untuk pembelajaran secara elektronik atau dikenal sebagai E-Learning yang merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan E-Learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-Learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan.

2. KENDALA PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI

1.    Secara Fisik

    Secaca fisik dapat berupa sarana dan prasarana yang belum memadai terutama untuk sekolah-sekolah yang berlokasi di pelosok. kalaupun sudah ada sarana dan prasarana, tetapi masih sangat minim baik dari segi jumlah mauapun segi mutu peralatan tersebut.Masih digunakannya perangkat multimedia bekas di lembaga-lembaga pendidikan yang terdapat di daerah pedesaan. Perangkat multimedia bekas ini tentunya masih menggunakan spesifikasi yang sudah tertinggal jamannya. Sehingga penggunaannya tidak mampu bersaing dengan laju perkembangan TIK yang begitu pesat.

2.    Secara Non-fisik

1.      Kepercayaan diri guru kurang dalam menggunakan TIK dalam melaksanakan proses PBM.

Guru takut gagal mengajar melalui penggunaan TIK yang saat ini sangat disarankan. Walaupun penggunaannya ICT dalam proses pembelajarn sangat disarankan oleh para ahli.

2.      Kurangnya kompetensi guru

Yang dimaksud disini adalah kurangnya kompetensi guru dalam mengintegrasikan TIK kedalam pedagogis praktek, yaitu tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan komputer dan tidak antusias tentang perubahan dan integrasi dengan belajar yang menggunakan computer dalam kelas mereka.

3.      Sikap guru dan resistensi yang melekat terhadap perubahan.

Sikap dan resistensi guru untuk mengubah tentang penggunaan strategi baru yaitu dengan integrasi TIK dalam PBM. Hal ini dimaksudkan dengan sikap guru bahwa penggunaan TIK dalam PBM tidak memiliki mamfaat atau keuntungan yang jelas. Dalam Era Teknologi, Informasi, dan Komonikasi (TIK) atau Information, Comunications, and Technology (ICT), pada saat ini ICT di kelas sangat penting untuk memberikan kesempatan bagi keberhasilan belajar siswa pada era tahun informasi saat ini. Dengan menggunakan ICT maka hambatan dalam pembelajaran dapat teratasi.

3. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TEKNOLOGI INFORMASI

Berikut ini adalah keuntungan dari teknologi Informasi dan komunikasi :

1. Membantu mempercepat pekerjaan manusia.

Dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, pekerjaan manusia akan menjadi lebih cepat dan mudah. Misalnya, proses pembuatan proposal yaysan sosial, apabila menggunakan mesin ketik, maka diperlukan waktu yang lama dan dengan keakuratan yang rendah. Lain halnya apabila dikerjakan dengan menggunakan komputer dan printer untuk mencetaknya,pekerjaan ini akan menjadi lebih cepat dan akurat untuk menyusun proposal yang akan dikerjakan.

2. Mempermudah komunikasi jarak jauh.

Sebelum adanya teknologi informasi dan komunikasi seperti sekarang ini, proses komunikasi masih bersifat analog. Untuk mengirimkan kabar menuju keluarga yang letaknya jauh, harus menggunkan surat dengan waktu tempuh lebih dari 2 hari, dan itupun terkadang tidak sampai pada tujuan. Dengan teknologi sekarang, bisa menggunakan sms, e-mail dan lain sebagainya yang merupakan produk teknologi informasi. Dengan menggunakannya, maka jarak yang jauh bukan lagi menjadi hambatan dalam berkomunikasi, waktu tempuhpun menjadi relatif singkat dengan keakuratan yang sangat terjamin.

3. Mempermudah sistem administrasi

Sistem administrasi tanpa menggunakan bantuan teknologi informasi dan komunikasi akan menjadi lambat dan membutuhkan tempat yang besar. Dalam hal ini, misalny saja untuk proses penghitungan suara oleh KPU. Dalam hitungan jam saja, sudah bisa terakumulasi total suara dalam satu negara. Betapa besar manfaat adanya teknologi ini. Bisa dibayangkan seandainya tidak ada teknologi ini, mungkin diperlukan waktu hingga berbulan-bulan untuk melakukan penghitungan secara manual.

4. Mempermudah proses transaksi keuangan

Sebelum berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, proses transaksi keuangan dilakukan secara konvensional. Nasabah harus mendatangi Bank untuk bertransaksi, begitu pula apabila akan dilakukan trnasaksi jual beli, pihka pembeli harus bertemu dengan pihak penjual untuk kemudian bertransaksi secara langsung. Namun, sekarang ini, proses transaksi sudah bisa dilakukan melalui berbagai cara, yakni bisa melelui ATM, SMS Banking dan E-Banking. Dengan cara- cara ini, maka kedua belah pihak yang terlibat transaksi tidak harus bertemu.

Selain keuntungan yang diperoleh dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, jug amuncul kerugian atau efek negatifnya, yaitu antara lain :

1. Komunikasi menjadi hampa

Sebelum adanya teknologi bidang komunikasi, untuk melakukan komunikasi, haruslah bertemu antara satu pihka dengan pihak lainnya, sehingga proses komunikasi menjadi nyata dan transparan. Sekarang ini, proses komunikasi tidak harus bertatap muka, sehingga terasa kurang puas.

2. Penyalahgunaan untuk tindakan kriminal dan asusila

Maraknya penipuan dan penuculikan belakangan ini melalui situs jejaring sosial, juga merupakan efek negatif dari berkembangnya dunia informasi dan komunikasi. Selain itu, bahaya dari situs prnografi merupakan acncaman nyata bagi para generasi mida,khususnya siswa sekolah.

3. Penyalahgunaan untuk pencurian keuangan

Belakangan ini muncul berita mengenai pembobolan uang nasabah, dari hal ini jelas sekali bahwa kemampuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi yang tidak diimbangi dengan iman yang kuat, maka seseorang dapat terjerumus dalam tindakan pencurian melalui media internet.

4. Munculnya perilaku individualisme,ketergantungan dan  egois

Semakin tergantungnya manusia akan bidang ini, maka jiwa sosialnya akanberkurang. Misalnya saja orang akan lebih senang berada didepan komputer dari pada mengikuti kegiatan remaja atau ibadah.

5. Manusia menjadi malas beraktifitas

Ini adalah dampak yang paling nyata yang dapat kita lihat dan rasakan, hampir tiap waktu, sepulang sekolah, siswa sekolah lebih banyak menghabiskan waktunya di warnet untuk bermain game online. waktu mereka untuk belajarpun menjadi berkurang, disinilah peran orang tua harus aktif untuk bisa menjelaskan pada anaknya mengenai pembagian waktu untuk belajar dan bermain.

1/01/2017

Penalaran


10.1 Ketidakpastian
Ketidakpastian adalah parameter terkait dengan hasil pengukuran, yang mencirikan dispersi dari nilai-nilai yang cukup dapat dikaitkan dengan objek yang diukur. Ketidakpastian memiliki dasar probabilistik dan mencerminkan pengetahuan yang tidak lengkap dari besaran tersebut

10.2 TEOREMA BAYES

Dalam teori probabilitas dan statistika, Pengertian Teorema Bayes adalah teorema yang digunakan untuk menghitung peluang dalam suatu hipotesis, Teorema bayes dikenalkan oleh ilmuan yang bernama Bayes yang ingin memastikan keberadaan Tuhan dengan mencari fakta di dunia yang menunjukan keberadaan Tuhan. Bayes mencari fakta keberadaan tuhan didunia kemudian mengubahnya dengan nilai Probabilitas yang akan dibandingkan dengan nilai Probabilitas. teorema ini juga merupakan dasar dari statistika Bayes yang memiliki penerapan dalam ilmu ekonomi mikro, sains, teori permain, hukum dan kedokteran.

Teorema Bayes akhirnya dikembangkan dengan berbagai ilmu termasuk untuk penyelesaian masalah sistem pakar dengan menetukan nilai probabilitas dari hipotesa pakar dan nilai evidence yang didapatkan fakta yang didapat dari objek yang diagnosa. Teorama Bayes ini membutuhkan biaya komputasi yang mahal karena kebutuhan untuk menghitung nilai probabilitas untuk tiap nilai dari perkalian kartesius. penerapan Teorema Bayes untuk mencari penerapan dinamakan inferens Bayes

FAKTOR KEPASTIAN

Tujuan utama penggunaan factor kepastian adalah untuk mengolah ketidakpastian dari fakta dan gejala dengan menghindarkan keperluan data dan perhitungan yang besar. Factor kepastian diperoleh dari pengurangan nilai kepercayaan (measure of belief)  oleh nilai ketidak percayaan.
Faktor kepastian membuat beberapa asumsi yang memudahkan tingkat kepercayaan dan beberapa persamaan aturan yang mudah untuk mengkombinasikan tingkat kepercayaan sebagai program dalam mencapai kesimpulan akhir.

Factor kepastian (certainly Factor) diperkenlakan oleh Shortliffe Buchhaman dalam pembuatan MYCIN (Weskey, 1984). Certainly Factor (CF) merupakan nilai parameter klinis yang diberikan MYCIN untuk menunjukan besarnya kepercayaan. Certainly Faktor didefinisikan sebagai berikut (Giarattano dan Riley, 1994)

-      Sistem pakar harus mampu mengatasi ketidakpastian dan menggambarkan konklusi yang valid.
-      Ketidakpastian dalam sistem berbasis kaidah dapat berasal dari 3 hal berikut :
1.       Kaidah Tunggal (individual rule)
Kaidah tunggal dipengaruhi oleh 3 hal : kesalahan (error), probabilitas dan kombinasi premis.
Kesalahan (error) disebabkan antara lain oleh :
a.       Ambiguitas, yaitu sesuatu yang didefinisikan berlebihan
b.      Ketidaklengkapan data
c.       Kesalahan informasi
d.      Kesalahan pengukuran

Probabilitas disebabkan oleh ketidakmampuan seorang pakar untuk merumuskan kaidah secara pasti. Pemberian nilai probabilitas yang menyatakan derajat kepercayaan dapat juga menyebabkan ketidakpastian.
Kombinasi premis di dalam anteseden jika premis lebih dari sebuah perlu diperhatikan. Beberapa kombinasi yang dapat dibentuk :

                                       E1 AND E2 AND E3
                              atau  E1 AND E2 OR E3
                              atau  E1 AND NOT E2 OR E3

2.       Ketidaksesuaian Antarkaidah (incompatibility of rule)
Ketidaksesuaian antarkaidah dapat disebabkan oleh : kontradiksi kaidah, subsumsi kaidah, redudansi kaidah, kehilangan kaidah dan penggabungan data.

Kontradiksi kaidah
Kontradiksi merupakan ketidaksesuaian konsekuen diantara dua kaidah yang bisa jadi disebabkan oleh anteseden yang kuran spesifik.
Contoh :
Kaidah 1 : IF terdapat api THEN siramlah dengan air
Kaidah 2 : IF terdapat api THEN jangan siram dengan air

Interpretasi kaidah 1, jika bebar-benar terdapat api seperti terbakarnya kayu, maka akan dilakukan pemadaman dengan menyiramkan air. Sedangkan pada kaidah 2 memang terdapat api yang memang sengaja untuk melakukan pembakaran (mis. Memasak) yang tidak boleh disiram air.

Subsumsi kaidah
Subsumsi kaidah terjadi jika anteseden merupakan bagian dari kaidah yang lain.
Contoh :
            Kaidah 1 : IF E1 THEN H
            Kaidah 2 : IF E1 and E2 THEN H

Interpretasinya, jika E1 yang muncul, maka tidak terdapat masalah karena kaidah 1 yang akan dijalankan, tetapi jika E1 dan E2 kedua-duanya muncul pada kaidah 1 dan kaidah 2, maka kedua-duanya akan sama-sama dijalankan sehingga konflik resolusi dibutuhkan.

Redudansi kaidah
Redudansi aturan adalah kaidah-kaidah yang mempunyai konsekuen dan evidence yang sama.
Contoh :
Kaidah 1 : IF E1 and E2 THEN H
            Kaidah 2 : IF E2 and E1THEN H

Kehilangan kaidah
Kehilangan aturan merupakan penyebab ketidaksesuaian antarkaidah yang terjadi jika seorang ahli lupa atau tidak sadar akan membuat kaidah.
Contoh :
IF E4 THEN H
Jika E4 diabaikan maka H tidak akan pernah dapat disimpulkan dengan layak.

Penggabungan data (data fussion)
Penggabungan data merujuk kepada ketidakpastian yang dihubungkan dengan perpaduan data dari tipe informasi yang berbeda. Kesemua tipe yang berbeda tersebut harus digabungkan untuk menjadikan mereka sebagai suatu informasi yang mendukung dan menjadi pertimbangan saat pengambilan keputusan akhir.
Contoh :
Dokter membuat diagnosis penyakit tidak hanya dari hasil pemeriksaan fisik, tetapi juga hasil laboratorium, riwayat penyakit pasien dsb.

3.       Resolusi Konflik (conflict resolution)
Resolusi konflik merupakan proses menyeleksi atau memilih kaidah yang ada jika terdapat lebih dari satu kaidah yang diaktivasi dan resolusi konflik disebabkan oleh interaksi antarkaidah.
Beberapa metode untuk resolusi konflik :
a.       Memicu kaidah berdasarkan prioritas.
b.      Mempunyai kadiah yang mempunyai banyak premis yang harus dipenuhi. Metode ini dikenal denganthe longest matching strategy.
c.       Memilih kaidah yang paling banyak digunakan.
d.      Memilih kaidah yang palinga kahir ditambahkan pada sekumpulan kaidah.
e.       Memilih kaidah yang waktu eksekusinya paling singkat.
f.       Memilih semua kaidah dari sekumpulah kaidah yang ada.

10.3 FAKTOR KEPASTIAN (CERTAINTY FACTOR)

-      Faktor kepastian merupakan cara dari penggabungan kepercayaan (belief) dan ketidapercayaan (unbelief) dalam bilangan yang tunggal.
-      Dalam certainty theory, data-data kualitatif direpresentasikan sebagai derajat keyakinan (degree of belief).
-      Tahapan dalam merepresentasikan data-data kualitatif :
1.        kemampuan untuk mengekspresikan derajat keyakinan sesuai dengan metode yang sudah dibahas sebelumnya.
2.        kemampuan untuk menempatkan dan mengkombinasikan derajat keyakinan tersebut dalam sistem pakar.
-      Dalam mengekspresikan derajat keyakinan digunakan suatu nilai yang disebut certain factor (CF) untuk engasumsikan derajat keyakianan seorang pakar terhadap suatu data.
-      Formulasi certain factor  :
CF[H,E] = MB[H,E] – MD[H,E]
Dimana :
CF = Certain Factor (faktor kepastian) dalam hipotesis H yang
dipengaruhi oleh fakta E
MB = Measure of Belief (tingkat keyakinan), adalah ukuran kenaik-
an dari kepercayaan hipotesis H dipengaruhi oleh fakta E.
MD = Measure of Disbelief (tingkat ketidakyakinan), adalah kenaik-
an dari ketidakpercayaan hipotesis H dipengaruhi fakta E.
E = Evidence (peristiwa ataua fakta)
-      Penggabungan kepercayaan dan ketidakpercayaan dalam bilangan yang tunggal memiliki dua kegunaan, yaitu :
1.      Faktor kepastian digunakan untuk tingkat hipotesis di dalam urutan kepentingan.
Contoh : jika seorang pasien mempunyai gejala tertentu  yang mengindikasikan beberapa kemungkinan penyakit, maka penyakit dengan CF tertinggi menjadi urutan pertama dalam urutan pengujian.
Ukuran kepercayaan dan ketidapercayaan didefinisikan dalam probabilitas sebagai berikut :
                                            1                                                          P(H) = 1
MB(H,E) =     max[P(H|E),P(H)]-P(H)                                     lainnya
                              max[1,0]-P(H)

                                            1                                                          P(H) = 0
MD(H,E) =     max[P(H|E),P(H)]-P(H)                                     lainnya
                              min [1,0]-P(H)

Karakteristik dari MB, MD dan CF
Karakteristik
Nilai
Jangkauan
0 £ MB £ 1
0 £ MD £ 1
-1 £ CF £ 1
Hipotesis pasti benar
P(H|E) = 1
MB = 1
MD = 0
CF = 1
Hipotesis pasti salah
P(H’|E) = 1
MB = 0
MD = 1
CF = -1
Kekurangan fakta
P(H|E) = P(H)
MB = 0
MD = 0
CF = 0

Faktor kepastian (CF) menunjukkan jaringan kepercayaan dalam suatu hipotesis ayng berdasarkan pada beberapa fakta.
CF Positif : mendukung hipotesis, karena MB > MD.
CF=1 : fakta secara definisi membuktikan suatu hipotesis
CF=0   :  s  CF=MB-MD = 0 , berarti tidak ada fakta
            s MD=MB, berarti kepercayaan dihapus atau ditiadakan oleh ketidakpercayaan
CF Negatif : fakta menandakan negasi dari hipotesis, karena MB < MD. Dengan kata lain menyatakan ketidakpercayaan terhadap hipotesis daripada mempercayainya.

2.      Faktor kepastian memberikan seorang pakar untuk menyatakan kepercayaan tanpa menyatakan nilai ketidakpercayaan.
Formulanya :
                        CF(H,E) + CF(H’,E) = 0
Berarti, fakta mendukung suatu hipotesis dan mengurangi dukungan terhadap negasi dari hipotesis dengan jumlah yang sama, sehingga jumlahnya selalu nol.
Contoh :
Mahasiswa lulus jika mendapatkan nilai A untuk suatu mata kuliah.
            CF(H,E) = 0,70                                   CF(H’,E) = -0,70
Seberapa kepercayaan Anda bahwa mendapatkan nilai A akan membantu Anda lulus ?
Jawab : saya pastikan 70% bahwa saya akan lulus jika saya memperoleh nilai A untuk mata kuliah ini.
Seberapa ketidakpercayaan Anda bahwa mendapatkan nilai A akan membantu Anda lulus ?
Jawab : saya pastikan  -70% bahwa saya tidak akan lulus jika saya memperoleh nilai A untuk mata kuliah ini


10.4 TEORI DEMPSTER-SHAFER


Teori Dempster-Shafer adalah teori matematika untuk pembuktian berdasarkan belief functions(fungsi kepercayaan) dan plausible reasonin (penalaran yang masuk akal). Digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi (fakta) yang terpisah untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa.Teori Dempster-Shafer adalah suatu teori matematika untuk pembuktian (Kusumadewi, 2003) berdasarkan belief functions and plausible reasoning (fungsi kepercayaan dan pemikiran yang masuk akal), yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi yang terpisah (bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa. Teori ini dikembangkan oleh Arthur P. Dempster dan Glenn Shafer.

Ada berbagai macam penalaran dengan model yang lengkap dan sangat konsisten, tetapi pada kenyataannya banyak permasalahan yang tidak dapat terselesaikan secara lengkap dan konsisten. Ketidakkonsistenan yang tersebut adalah akibat adanya penambahan fakta baru. Penalaran yang seperti itu disebut dengan penalaran non monotonis. Untuk mengatasi ketidakkonsistenan tersebut maka dapat menggunakan penalaran dengan teori Dempster-Shafer. Secara umum teori Dempster-Shafer ditulis dalam suatu interval:

[Belief,Plausibility]

Belief (Bel) adalah ukuran kekuatan evidence dalam mendukung suatu himpunan proposisi. Jika bernilai 0 maka mengindikasikan bahwa tidak ada evidence, dan jika bernilai 1 menunjukkan adanya kepastian. Dimana nilai bel yaitu (0-0.9).
Plausibility (Pl) dinotasikan sebagai : Pl(s) = 1 – Bel (-s) Plausibility juga bernilai 0 sampai 1. Jika yakin akan-s, maka dapat dikatakan bahwa Bel(-s)=1, dan Pl(-s)=0.

Contoh :
 Diketahui nilai belief  adalah 0,5 dan nilai plausibility adalah 0,8 untuk proposisi “the cat in the box is dead”
 Bel = 0,5
 Fakta yang mendukung proposisi tersebut memiliki nilai kepercayaan sebesar 0,5
  Pl = 0,8
  Fakta yang melawan proposisi tersebut hanya memiliki nilai kepercayaan sebesar 0,2

Pada teori Dempster-Shafer dikenal adanya frame of  discernment (θ) yaitu semesta pembicaraan dari sekumpulan hipotesis. Nilai probabilitas densitas (m) mendefinisikan elemen-elemen θ  serta semua subsetnya. Jika θ berisi n elemen, subset dari θ adalah 2n

sumber :
https://1.bp.blogspot.com/

Inferensi dalam Logika Order Pertama


9.1 Mengubah Inferensi Order Pertama Menjadi Proporsi (First Order Predicate Logic)
• Representasi 4 kategori silogisme menggunakan logika predikat
Kaidah Universal Instatiation merupakan state dasar, dimana suatu individual dapat digantikan (disubsitusi) ke dalam sifat universal. Contoh :
Misal, φ merupakan fungsi proposisi :
(∀  x) φ(x)
∴ φ(a)
merupakan bentuk yang valid, dimana a menunjukkan spesifik individual, sedangkan x adalah suatu variabe yang berada dalam jangkauan semua individu (universal). Contoh lain :
(∀  x) H(x)
∴ H(Socrates)
• Berikut ini adalah contoh pembuktian formal silogisme
All men are mortal
Socrates is a man
Therefore, Socrates is mortal
Misal : H = man, M = mortal, s = Socrates
1. (∀  x) (H (x) -> M(x))
2. H(s)                                     / ∴   M(s)
3. H(s) -> M(s)                        1 Universal Instatiation
4. M(s)                                     2,3 Modus Ponens

9.2 Unifikasi
Unifikasi adalah usaha untuk mencoba membuat dua ekspresi menjadi identik (mempersatukan keduanya) dengan mencari substitusi-substitusi tertentu untuk mengikuti peubah-peubah dalam ekspresi mereka tersebut. Unifikasi merupakan suatu prosedur sistematik untuk memperoleh peubah-peubah instan dalam wffs. Ketika nilai kebenaran predikat adalah sebuah fungsi dari nilai-nilai yang diasumsikan dengan argumen mereka, keinstanan terkontrol dari nilai-nilai selanjutnya yang menyediakan cara memvalidasi nilai-nilai kebenaran pernyataan yang berisi predikat. Unifikasi merupakan dasar atas kebanyakan strategi inferensi dalam Kecerdasan Buatan. Sedangkan dasar dari unifikasi adalah substitusi. Suatu substitusi (substitution) adalah suatu himpunan penetapan istilah-istilah kepada peubah, tanpa ada peubah yang ditetapkan lebih dari satu istilah. Sebagai pengetahuan jantung dari eksekusi Prolog, adalah mekanisme unifikasi.

Aturan-aturan unifikasi :
  1. Dua atom (konstanta atau peubah) adalah identik.
  2. Dua daftar identik, atau ekspresi dikonversi ke dalam satu buah daftar.
  3. Sebuah konstanta dan satu peubah terikat dipersatukan, sehingga peubah menjadi terikat kepada konstanta.
  4. Sebuah peubah tak terikat dipersatukan dengan sebuah peubah terikat. 
  5. Sebuah peubah terikat dipersatukan dengan sebuah konstanta jika pengikatan pada peubah terikat dengan konstanta tidak ada konflik.
  6. Dua peubah tidak terikat disatukan. Jika peubah yang satu lainnya menjadi terikat dalam upa-urutan langkah unifikasi, yang lainnya juga menjadi terikat ke atom yang sama (peubah atau konstanta).
  7. Dua peubah terikat disatukan jika keduanya terikat (mungkin melalui pengikatan tengah) ke atom yang sama (peubah atau konstanta).


9.3 Generalized Modus Ponens (GMP)
Dalam logika Boolean, dengan aturan `` JIKA X adalah A THEN Y adalah B '', proposisi X adalah A harus diamati untuk mempertimbangkan proposisi Yadalah B.
Dalam logika fuzzy, proposisi `` X adalah A' '', Dekat dengan premis `` X adalah A '' dapat diamati untuk memberikan kesimpulan `` Y adalah B' '' Dekat dengan kesimpulan `` Y adalah B '' .
Sebuah inferensi fuzzy sederhana dapat direpresentasikan sebagai:
Aturan
   
: JIKA
   
X adalah A THEN
   
Y adalah B
   
Fakta
   
:
   
X adalah A'
       
Kesimpulan
   
:
       
Y adalah B'
   
Untuk menyimpulkan seperti inferensi fuzzy kita menggunakan mekanisme yang disebut umum modus ponens.

Catatan: Asumsikan -> operator implikasi Brouwer-Gödel dan o operator kombinasi, rumus dapat dinyatakan dengan B' = A'o(A-->B) yang kita gunakan sekarang untuk menyederhanakan notasi.

9.4 Rangkaian Forward Chaining dan Backward Chaining
• Chain (rantai) : perkalian inferensi yang
menghubung-kan suatu permasalahan dengan
solusinya.
• Forward chaining :
– Suatu rantai yang dicari atau dilewati/dilintasi dari suatu permasalahn untuk memperoleh solusi.
– Penalaran dari fakta menuju konklusi yang terdapat
dari fakta.
• Backward chaining :
– Suatu rantai yang dilintasi dari suatu hipotesa tersebut.
– Tujuan yang dapat dipenuhi dengan pemenuhan sub tujuannya.
• Contoh rantai inferensi :
gajah(x) -> mamalia (x)
mamalia(x) -> binatang(x)

Karakteristik Forward dan Backward chaining






Sumber :
afifrahma.blogspot.com/2013/01/resolusi-untuk-logika-predikat.html
sumarna.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/29148/6+Metode+Inferensi.doc